Ayah Bunda, Yuk Ajak Anak Mengenal Sensori Proprioseptifnya!

rsz_21rsz_father-with-son-playing-football-field.png

Proprioseptif adalah otot dan persendian yang diaktifkan dengan kontraksi dan gerak otot tersebut. Ternyata otot dan persendian ditubuh kita adalah salah satu indera yang penting juga loh ayah bunda.   Indera ini berada didalam tubuh manusia sehingga keberadaan alat indera ini tidak terlihat dan seolah-olah dianggap kurang penting dibanding alat indera yang ada diluar tubuh kita seperti kulit, mata, telinga, mulut dan hidung (sebagai panca indera yang biasa kita kenal). Jaringan otot dan persendian juga terhubung dengan otak/syaraf, yang mana di dalam tubuh kesemua dikenal dengan sistem musculoskeletal. Sistem muskuloskeletal merupakan sistem tubuh yang terdiri dari jaringan ikat, otot dan tulang yang membentuk rangka dan persendian. Dengan banyak kolaborasi ilmu dari ilmu kedokteran, perkembangan anak, olahraga, biomekanika dan pendidikan, maka penggunaan konsep proprioseptif sangat berkembang dengan kata lain seperti motorik, gerak/movement, kinestetik dan atau aktivitas fisik. 

Proprioseptif merupakan indera yang berasal dari dalam tubuh manusia, yaitu terdapat pada otot, sendi, ligament dan reseptor yang berhubungan dengan tulang. Input proprioseptif ini menyampaikan informasi ke otak tentang kapan dan bagaimana otot berkontraksi/meregang serta bagaimana sendi dibengkokkan, diperpanjang, ditarik dan ditekan. Melalui informasi ini setiap anak/individu dapat mengetahui, mengenal bagian tubuh dan bagaimana bagian tubuh tersebut bergerak. Jadi dapat disimpulkan bahwa setiap otot memiliki jaringan sel saraf yang mendeteksi jumlah otot yang berkontraksi, setiap persendian memiliki jaringan yang mendeteksi letak dari setiap tulang dan secara bersama-sama (otot dan persendian atau proprioseptif) menjadi sistem yang membantu memetakan posisi dari seluruh bagian tubuh kita. Maka sistem propriseptif pada manusia baik anak-anak maupun orang dewasa terlihat dalam wujud gerak/movement atau motorik ataupun kinestetik. Lalu bagaimana cara mengajarkan anak-anak mengenal sistem prorposeptif yang baik? Beberapa saran dibawah ini untuk mengajak anak mengenal sistem proprioseptifnya dengan baik yaitu:

  • Kenali dengan konsep gerak

Gerak adalah proses perpindahan posisi tubuh atau benda dari suatu tempat ke tempat lain yang dapat diamati secara objektif dalam suatu dimensi ruang dan waktu. Gerak bukan hanya berupa gerakan yang besar, gerakan sebagian kecil tubuh pun juga disebut sebagai gerakan seperti gerakan jari jemari. Keseluruhan gerakan tersebut terjadi karena adanya kerjasama antara tulang, sendi dan otot. Gerakan-gerakan dasar yang perlu anak-anak kenali adalah gerakan fundamental yaitu gerak lokomotor, gerak non-lokomotor dan gerak manipulatif.  Gerak lokomotor yaitu gerakan berpindah tempat seperti merangkak, merayap, berjalan, meloncat dan berlari. Gerakan non-lokomotor yaitu gerakan tidak berpindah tempat atau berporos pada persendian tubuh sendiri, contoh gerakan menekuk lengan atau kaki (termasuk berjongkok dan berlutut), membungkuk, dan menengok. Gerakan manipulatif adalah gerakan memainkan objek tertentu menggunakan tangan, kaki atau bagian tubuh lainnya. Contoh:  melempar benda, menangkap, menyentuh, memantulkan, membawa, menggenggam, memukul, mendorong, mengangkat, menarik, memutar dan menekan.

  • Kenali dengan gerak persendian

Persendian adalah pertemuan dua tulang atau beberapa tulang. Pertemuan antar tulang ini juga diluputi adanya kapsul sendi, pita fibrosa, ligament, tendon dan otot itu sendiri. Fungsi utama sendi adalah untuk memberikan gerakan fleksibel dalam tubuh. Berdasarkan strukturnya sendiri diklasifikasikan menjadi tiga. Pertama sendi mati, yaitu suture antara tulang tengkorak. Kedua sendi yang sedikit bergerak yaitu tulang belakang. Ketiga adalah sendi bergerak bebas/synovial yaitu sendi pada tulang-tulang jari tangan dan kaki, pergelangan tangan dan kaki, di siko, di bahu, di lutut, dan di pinggul. Pola pergerakan sendi melibatkan dua hal yang saling berhubungan dan sinergis yaitu mobilitas dan stabilitas.

  • Kenali dengan konsep bermain

Ahli sensori mengatakan bahwa ada 3 cara mengembangkan kemampuan sensori anak yaitu bergerak (moving), bermain (play), menyentuh dan merasakan (touch and feel). Sejalan dengan hal itu menurut ahli psikologi perkembangan anak bahwa pada masa ini tugas perkembangan yang terpenting adalah anak mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang umum, membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai makhluk yang bertumbuh, dan belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman. Melalui stimulasi dan memberi kesempatan anak melakukan eksplorasi gerak motorik dan bermain maka kemampuan kognisi anak pun akan dapat berkembang karena pembelajaran motorik pada anak adalah pembelajaran kognisinya (motor learning = cognitive learning).

Semangat memberi stimulasi dan bermain dengan si kecil Ayah Bunda!

Penulis: Siti Maulany, S.Psi

picture: Tree photo created by senivpetro – www.freepik.com