Pentingnya Mengajarkan Bersyukur kepada Anak

rsz_1rsz_21rsz_2rsz_silhouette-little-girl-raising-hand-freedom-happy-time.png

Pernahkah ayah bunda mengalami momen dimana anak menuntut dibelikan mainan baru sedangkan mainannya sudah banyak? Atau pernahkah anak iri dengan barang milik temannya? Jika iya, mungkin sudah saatnya bagi ayah bunda untuk mulai mengajarkan makna bersyukur pada anak. Kita semua tentu setuju bahwa sikap bersyukur adalah salah satu nilai positif kehidupan yang perlu ditanamkan sejak dini. Dalam beberapa penelitian membuktikan bahwa nilai-nilai atau makna kebersyukuran dapat berpengaruh positif terhadap kondisi kesehatan mental anak. Berdasarkan hasil penelitian Nguyen SP & Gordon, CL. yang diterbitkan di  Journal of Happiness Studies tahun 2019 ditemukan bahwa ternyata bersyukur berhubungan dengan kebahagiaan anak di usia 5 tahun. Seorang psikolog Sarah Conway dalam tulisannya di Mindful Little Minds mengungkapkan bahwa banyak manfaat sikap bersyukur pada anak yaitu meningkatkan kebahagiaan dan rasa optimisme, meningkatkan kualitas tidur, menghindari stress dan meningkatkan kemampuan coping stress, mengurangi masalah kesehatan fisik, menurunkan resiko depresi, menurunkan agresi, meningkatkan kepercayaan diri dan resiliensi. Dengan segudang manfaat tersebut, maka sangat penting bagi ayah bunda untuk menanamkan makna bersyukur pada anak. Memang tidak mudah, karena mengajarkan makna bersyukur pada anak perlu latihan dan tentunya contoh yang konsisten dari ayah dan bunda.  Berikut tips yang dapat ayah bunda lakukan untuk mengajarkan makna bersyukur pada anak:

  • Sharing time dengan keluarga tentang hal yang disyukuri

Membangun obrolan tentang bersyukur dapat dilakukan khususnya saat malam hari ketika semua anggota keluarga berkumpul, seperti ketika makan malam bersama keluarga. Ajak anak untuk saling bercerita tentang pengalaman mereka dalam sehari, demikian juga dengan ayah bunda. Beri kesempatan pada setiap anggota keluarga untuk menceritakan dan merefleksikan apa yang dialaminya dalam seharian aktivitas. Mungkin akan sulit pada awal percobaan karena anak belum memahami maksudnya. Maka disinilah peran ayah bunda untuk mengajarkan bersyukur kepada anak. Refleksikan bersyukur yang ayah bunda rasakan/alami dalam sehari seperti “ayah hari ini bersyukur banget tadi pas naik motor masih cerah cuacanya, jadi tidak kehujanan deh”. Atau bunda dengan mengatakan “beruntung ya ayah sudah pulang, jadi kita bisa makan bersama-sama”. Momen ini dapat mengajari anak untuk mencari nilai bersyukur tidak hanya berdasarkan materil, seperti mendapat barang tertentu, tapi anak juga mendapat pandangan baru untuk bersyukur pada hal sekecil apapun. Selain membicarakan hal yang disyukuri dalam sehari, ayah bunda juga dapat menceritakan pengalaman sulit yang ayah-bunda, kakek-nenek, atau anggota keluarga lain pernah lalui. Anak akan belajar makna bersyukur dan semangat juang dari cerita yang didengarnya.

  • Mengajarkan anak berterima kasih

Tentu kita semua setuju bahwa kata-kata ini adalah salah satu ucapan yang amat penting untuk anak pelajari sejak dini. Makna terima kasih amatlah besar tidak hanya untuk orang menyenangkan yang mendengarnya namun juga untuk orang yang mengucapkannya. Ajarkan kepada anak arti dari kata terima kasih ketika menerima atau mendapatkan sesuatu, mulai dari yang bentuknya fisik (konkrit) hingga yang sifatnya tidak nampak (abstrak). Mintalah bantuan kepada anak untuk membantu pekerjaan ayah bunda dan setelahnya sampaikan terima kasih kepada anak sebagai bentuk apresiasi atas usaha yang sudah mereka lakukan. Dengan mempraktikan hal ini dalam keseharian berupa contoh langsung dan membiasakannya sebagai budaya dalam keluarga, anak akan mempelajari bahwa pertolongan dari orang lain adalah hal yang patut disyukuri. Lebih jauh terima kasih tidak hanya diterapkan kepada orang yang ktia temui, namun juga kepada tuhan. Mengajarkan anak untuk mengucapkan terima kasih atas nikmat dari tuhan tentunya akan semakin menanamkan nilai bersyukur pada diri anak. Namun satu hal yang perlu diingat, contohkan hal ini secara konsisten ya ayah bunda agar sikap ini tertanam dengan baik pada diri anak.

  • Ajak anak berbagi kepada sesama

Cara ini dapat dilakukan dengan mengamati fenomena di sekitar atau mungkin melalui media televisi, youtube, dsb. Ketika anak mendapat pengalaman untuk bisa bermain mobil-mobilan yang bagus, maka ajak anak untuk melihat anak lain seusianya yang hanya bisa bermain dengan barang bekas. Ketika anak bisa makan di restoran yang nyaman, ajak anak untuk melihat bahwa ada orang lain yang harus makan panas-panasan atau bahkan mungkin belum makan. Dengan melihat realita di sekitarnya anak akan belajar mensyukuri situasi yang dialaminya saat ini. Kegiatan ini juga dapat membantu menumbuhkan rasa empati pada diri anak. Ayah bunda dapat ajarkan anak untuk berbagi terhadap sesama, seperti menyumbangkan barang-barang yang masih bisa dimanfaatkan, ataupun memberi sebagian harta miliknya terhadap orang lain yang membutuhkan.

Semoga informasi ini bermanfaat. Selamat mencoba!

Penulis: Fakhrani Isti Irsalina, S.Psi

Picture: <a href=’https://www.freepik.com/photos/people’>People photo created by jcomp – www.freepik.com</a>