Apa Saja Hal yang Perlu Orang Tua Perhatikan Tentang Perkembangan Kognitif Anak ?

Facebooktwitterredditpinterestlinkedinmail

Ayah bunda, seperti yang pada umumnya sudah kita ketahui bahwa perkembangan seorang anak meliputi berbagai macam aspek. Perkembangan seorang anak meliputi aspek perkembangan fisik, sosial, emosi serta kognitif. Perkembangan kemampuan kognitif pada anak merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dan tidak luput dari perhatian orang tua. Kemampuan kognitif anak memiliki makna akan kemampuan anak dalam berpikir, memahami sesuatu, mengeksplorasi hal-hal yang berada di lingkungan sekitar anak dan mempelajari hal-hal baru, serta kemampuan anak memproses informasi. Pakar perkembangan anak Jean Piaget menyebutkan bahwa ada empat tahap perkembangan kognitif pada anak. Adapun tahap perkembangan kognitif anak sebagai berikut:

1.Tahap sensorimotor (0-2 tahun)

Anak berusia 0-2 tahun melalui tahap perkembangan kognitif sensorimotor . Anak cenderung akan mendapat pengetahuan melalui sensori nya yang terdiri dari refleks dasar, panca indera dan respons motorik. Karakteristik utama perkembangan tahap sensorimotor adalah anak memahami sekitarnya melalui pergerakan diri sendiri, mempelajari lingkungan sekitar melalui melihat, mendengar dan menggenggam. Anak mulai bisa membedakan orang-orang terdekat di sekitarnya serta objek-objek lain di sekitar anak. Anak juga mulai mengenali bahasa komunikasi dari orang-orang terdekat maupun orang lain yang berinteraksi dengan anak tersebut.

2. Tahap pra-operasional (2-7 tahun)

Karakteristik utama tahap pra-operasional adalah penggunaan bahasa pada anak yang semakin baik serta anak mulai berpikir secara konkret terhadap peran mereka di lingkungan sekitar mereka. Anak juga mulai memahami sesuatu secara simbolis, anak mulai belajar menggunakan kata dan gambar untuk menjelaskan sebuah objek. Kakrakteristik utama yang lain pada tahap pra-operasional adalah anak cenderung egosentris serta menjelaskan sesuatu atau memaknai sebuah objek dalam istilah yang sangat konkret.

3. Tahap operasional konkret (7-11 tahun)

Karakteristik utama dalam tahap operasional konkret adalah anak sudah lebih bisa menggunakan kemampuan logika dalam berpikir. Egosentris yang terjadi pada tahap sebelumnya mulai berkurang karena anak mulai sadar terhadap situasi di luar dirinya serta anak mulai memikirkan perasaan dan emosi orang lain dalam sebuah situasi. Anak-anak dalam tahap operasional konkret mulai menyadari bahwa pemikiran setiap orang itu unik dan tidak bisa disamakan antara yang satu dengan yang lainnya. Karakterisitik utama yang lain adalah anak-anak mulai berpikir secara teratur dan terorganisir serta mulai menggunakan penalaran logika dalam berpikir dari informasi yang umum ke informasi yang khusus.

4. Tahap operasional formal (usia 12 tahun ke atas)

Anak yang sedang melewati fase tahap operasional formal mulai memiliki peningkatan dalam berpikir secara logika dan mulai mengalami peningkatan dalam memahami ide-ide abstrak. Anak sudah mulai memiliki kemampuan menemukan solusi dari sebuah masalah serta berpikir lebih luas dan objektif mengenai lingkungan sekitarnya. Anak juga sudah memiliki kemampuan untuk memiliki perencanaan secara sistematis bagi dirinya dan juga bagi masa depan diri sendiri. Anak mulai dapat berpikir secara abstrak serta mampu membuat sebuah kesimpulan dari suatu hal. Anak juga sudah mulai memiliki kemampuan dalam berpikir menggunakan penalaran dari informasi yang bersifat umum ke informasi yang bersifat khusus.

Orang tua sebaiknya turut mendampingi serta berperan aktif dalam meningkatkan kemampuan kogntitif anak di setiap tahap perkembangannya.  Berikut cara yang dapat orang tua lakukan untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak:

  • Bangun Waktu Interaksi Yang Berkualitas Dengan Anak

Orang tua perlu rutin dan aktif mengajak anak berinteraksi dengan cara berbicara. Keaktifan orang tua dalam berinteraksi dengan cara bicara dapat dilakukan semenjak anak masih dalam masa kandungan karena menurut penelitian anak sudah memiliki kemampuan pembelajaran bahasa semenjak dalam kandungan. Orang tua juga dapat mengenalkan beberapa nama benda yang biasa digunakan semenjak anak berusia dini. Keaktifan orang tua dalam mengajak anak berbicara, berinteraksi serta mengenalkan nama benda-benda di sekitarnya dapat meningkatkan kekuatan otak anak. Cara berikutnya yang perlu dilakukan

  • Beri anak kesempatan untuk mengeksplore dan mempelajari lingkungan di sekitarnya

Anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga orang tua juga harus siap dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan anak setelah mengeksplore dan mempelajari lingkungan sekitarnya. Orang tua juga harus siap mendengar apapun yang diceritakan oleh anak. Komunikasi dua arah antara orang tua dan anak sangat membantu anak dalam mengembangkan kemampuan kognitif anak.

  • Bermain dengan anak

Pendampingan serta peran orang tua dalam mengembangkan kemampuan kognitif anak dengan cara bermain dapat dilakukan dengan menggunakan media permainan yang kreatif, media cerita (storytelling) atau permainan kelompok baik di dalam ruangan atau di luar ruangan. Cara ini dapat menstimulasi kemampuan anak untuk berimajinasi, meningkatkan kemampuan berbahasa, serta kemampuan dalam menyelesaikan masalah.

Pendampingan dan turut serta berperan aktif dalam setiap fase tahap perkembangan kogntif anak akan sangat membantu dalam mengembangkan kemampuan kognitif mereka. Lakukan pendampingan secara rutin dan bangun hubungan yang harmonis dan menyenangkan bersama anak. Semangat mendampingi dan berproses bersama ananda ya Ayah dan Bunda!

Penulis : Meinita Fitriana Sari, M.Psi., Psikolog.

Picture: <a href=’https://www.freepik.com/photos/family-laptop’>Family laptop photo created by our-team – www.freepik.com</a>

Facebooktwitterredditpinterestlinkedinmail