Parents, mendengar kata cemas atau kecemasan biasanya yang kita ketahui bahwa yang mengalaminya adalah orang dewasa saja, namun tahukah parents jika si kecil pun bisa mengalami kecemasan?
Si kecil memiliki ketakutan atau rasa cemas terhadap beberapa hal sebenarnya itu wajar. Tetapi jika sampai keterusan, orangtua harusnya dapat segera mengatasinya. Ada beberapa hal yang biasanya dicemaskan oleh anak, antara lain:
- Cemas berpisah dengan orangtua
- Cemas tidur sendiri
- Cemas pergi ke Dokter
- Cemas ketika mulai sekolah
- Cemas akan hal yang abstrak
- Cemas bersosialisasi
- Cemas tampil di depan orang banyak
Kecemasan yang dialami anak sebenarnya berasal dari orang-orang di sekitarnya dan bermula dari proses belajar. Jika hal positif yang diterima, maka anak akan tumbuh menjadi anak yang mandiri dan berani. Namun jika hal negatif yang banyak diterimanya, maka anak akan tumbuh dengan kecemasan-kecemasannya. Anak yang sering ditakuti “jika nakal akan disuntik Dokter”, maka anak akan menjadi cemas jika diajak untuk ke Dokter. Anak yang biasa melihat orangtuanya takut kecoa, maka anak pun akan takut pada kecoa.
Agar kecemasan pada anak tidak berkembang menjadi lebih buruk lagi, berikut yang dapat orangtua lakukan:
- Kenali gejala dan konsultasikan
- Berikan treatment yang tepat
- Mencegah terjadinya gangguan
- Memaksimalkan peran keluarga, karena orangtua dapat memberikan rasa aman dan paham pada kebutuhan anaknya.
- Orangtua perlu meningkatkan kualitasnya baik dari interaksi fisik, sosial, dan memperbaiki bentuk komunikasi terhadap anak agar menjadi efektif dan berkualitas.
- Orangtua dapat memberikan “social story” untuk memberikan gambaran mengenai situasi-situasi yang dapat menimbulkan kecemasan pada anak.
Semoga bermanfaat parents, and happy parenting!