Seringkali anak terlihat mudah bosan meskipun banyak mainan di sekitarnya. Banyak orang tua yang melihat kebosanan pada anak sebagai sesuatu hal yang buruk. Hal tersebut menyebabkan orang tua selalu berusaha memberikan aktivitas yang padat dan terstruktur dalam rangka menghindarkan anak dari rasa bosan. Padahal, tahukah ayah bunda kalau rasa bosan memiliki banyak manfaat untuk perkembangan anak?
Teresa Belton, peneliti di School of Education & Lifelong Learning di University of East Anglia menyarankan orang tua untuk tidak mencemaskan rasa bosan pada anak, karena hal tersebut bisa dilihat sebagai kesempatan untuk mendukung perkembangannya. Kebosanan pada anak juga dilihat sebagai hal yang esensial untuk perkembangannya. Nah, apa saja manfaat dari rasa bosan pada anak? Yuk simak ulasan berikut:
- Kebosanan akan mendorong imajinasi dan kreativitas
Ketika anak-anak dibiarkan sendiri, mereka mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan imajinasi dan kreativitasnya dalam rangka menghibur diri. Anak akan mencari cara atau aktivitas atas dasar kemauan sendiri, menggali informasi, dan mengembangkan keingintahuannya. Mereka juga akan berlatih memikirkan aktivitas apa yang akan dilakukan tanpa didikte dan diarahkan oleh orang lain.
- Kebosanan bisa meningkatkan ketangguhan
Kebosanan akan mendorong anak memikirkan cara yang tepat untuk menghibur diri, dan hal ini adalah aspek penting dalam pembentukan sikap tangguh pada anak. Setiap orang tua menginginkan anak selalu bahagia, namun mereka juga perlu diberikan kesempatan untuk berhadapan dengan kondisi yang membuatnya tidak nyaman, seperti misalnya kegagalan atau kebosanan.
- Kebosanan akan meningkatkan kemampuan problem solving
Anak yang bosan akan terdorong untuk memutar otaknya dan mencari kegiatan yang bisa dilakukan. Jika orang tua meminimalisir pemberian arahan kepada anak, maka akan sangat mungkin mereka memiliki kesempatan untuk berlatih memecahkan masalah secara mandiri.
- Kebosanan akan membantu pengembangan interpersonal skill
Perasaan bosan yang disebabkan oleh ketiadaan aktivitas dan minimnya kesempatan untuk bermain gadget akan mendorong anak untuk melakukan interaksi dengan anak-anak lainnya. Orang tua bisa memberikan waktu, ruang, dan kesempatan untuk mereka berkolaborasi dan bergaul dengan anak-anak sebayanya. Interaksi sosial yang dilakukan secara langsung bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan mereka untuk berkomunikasi, melakukan kontak mata, membaca social cues, dan mempraktikkan keterampilan sosial dalam lingkungan yang sebenarnya.
- Kebosanan bisa membangun kepercayaan diri
Kepercayaan diri bisa muncul dari pengalaman berhasil melakukan sesuatu hal. Saat anak merasa bosan dan diberikan kesempatan untuk mengatasi kebosanannya kemudian berhasil, maka hal ini bisa meningkatkan self esteem-nya. Dari waktu luang yang ada, anak akan terdorong untuk mencoba melakukan hal baru, menguji batasan dan keberaniannya dalam mengambil resiko, yang mana tindakan-tindakan tersebut sangat berperan dalam membangun kepercayaan dirinya.
Nah, Ayah Bunda jadi tidak perlu merasa bersalah ya kalau melihat anak-anak diliputi kebosanan. Ayah Bunda bisa memberikan kesempatan kepada mereka untuk bebas mencoba hal baru dan bereksplorasi.
Penulis : Listiyani Wahyuningsih, M.Psi, Psikolog