Membangun Komunikasi Efektif dalam Keluarga

Facebooktwitterredditpinterestlinkedinmail

Komunikasi merupakan kunci penting dalam kehidupan bersosial, tanpa komunikasi kita tidak akan mampu memahami dan mengerti apa yang kita dan orang lain inginkan. Begitu pula dalam berkeluarga, komunikasi menjadi salah satu hal yang menjaga keutuhan berumah tangga. Meskipun demikian, sering kali kita mengalami miss komunikasi, baik dengan pasangan, anak, maupun orang lain. Miss komunikasi yang berkepanjangan akan membuat rumah tangga menjadi goyah dan membuat lingkungan rumah menjadi tidak sehat bagi keluarga. Oleh karena itu penting untuk kita mulai membangun komunikasi yang efektif di dalam keluarga.

Orang tua yang melakukan komunikasi secara efektif dengan anak cenderung akan memiliki anak yang bersedia melakukan apapun yang disampaikan. Hal tersebut karena anak mengetahui apa yang diharapkan orang tua dari mereka sehingga mereka lebih mungkin untuk memenuhi harapan tersebut. Anak-anak juga akan cenderung lebih merasa aman dalam keluarga sehingga akan cenderung lebih kooperatif. Maka dari itu amat penting membangun komunikasi yang efektif antar seluruh anggota keluarga. Berikut tips dan trik membangun komunikasi yang efektif:

  1. Mulai melakukan komunikasi secara efektif sejak anak-anak masih kecil.

Sebelum dapat melakukan komunikasi, pastikan keduanya telah merasa cukup nyaman. Orang tua perlu menyiapkan panggung untuk melakukan komunikasi yang terbuka dan efektif dengan anak. Berikanlah cinta, pengertian, dan penerimaan tanpa syarat kepada anak agar anak dapat lebih terbuka dalam berbagi pikiran, perasaan, dan perhatian.

2. Sesuaikan cara berkomunikasi dengan usia anak.

Saat orang tua berkomunikasi dengan anak, orang tua perlu menyamakan level berkomunikasi dengan anak. Orang tua perlu menggunakan bahasa yang sesuai dengan usia anak sehingga lebih mudah bagi mereka untuk memahami maksud dari pembicaraan orang tuanya.

3. Ajarkan kepada anak bagaimana caranya mendengarkan dengan benar.

Orang tua perlu mengajarkan dan mempraktikan kepada anak bahwa saat anak berbicara, orang tua menunjukkan ketertarikan dan peduli dengan apa yang anak katakan.

4. Buatlah percakapan singkat.

Semakin kecil usia anak, semakin sulit untuk mereka duduk dan mendengarkan dalam waktu yang panjang. Lebih baik menyampaikan informasi sedikit demi sedikit sambil memastikan bahwa anak memperhatikan dan memahami apa yang dikatakan secara berkala.

5. Jika ingin bertanya, cobalah untuk mengajukan pertanyaan yang tepat.

Orang tua perlu pahami bahwa ada pertanyaan yang membantu percakapan dan ada juga yang dapat menghentikan percakapan. Cobalah untuk mengajukan pertanyaan terbuka ketika berkomunikasi dengan anak sehingga anak dapat menanggapinya secara mendalam. Contoh pertanyaanya adalah dengan menggunakan kata “Apa”, “Di mana”, “Siapa”, atau “Bagaimana”.

6. Ekspresikan perasaan dan pikiran saat berkomunikasi dengan anak.

Komunikasi efektif baru dapat berjalan jika ada dua arah. Bukan hanya bersedia mendengarkan anak, namun orang tua juga perlu bersedia berbagi perasaan dan pikiran. Ingat bahwa saat berbagi perasaan dan pikirian kepada anak tidak dengan cara menghakimi. Sampaikan secara perlahan dan hati-hati ya Orang tua.

7. Jadwalkan waktu berbicara secara teratur.

Adanya jadwal bukan berarti membatasi orang tua untuk berkomunikasi dengan anak, namun memberikan mereka kesempatan untuk mengungkapkan pendapat diwaktu yang sudah ditentukan. Misalnya dalam menyampaikan keluhan terkait aktivitas sehari-hari dan membicarakan masalah. Waktu yang dapat digunakan untuk berbicara adalah saat akan tidur, ketika sudah selesai makan, dan setelah beraktivitas.

8. Akui bahwa orang tua tidak selalu mengetahui jawaban dari pertanyaan anak.

Pada saat anak mengajukan pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh orang tua, orang tua perlu mengakui hal tersebut kepada anak. Orang tua dapat mengarahkan anak kemana mereka perlu menemukan jawaban atas pertanyaanya. Dengan demikian, orang tua juga mengajari bahwa manusia memiliki keterbatasan dan lebih baik jujur dari pada berbohong untuk menjawab suatu pertanyaan yang tidak diketahui.

9. Memberikan penjelasan secara lengkap atas pertanyaan anak.

Saat orang tua menjawab pertanyaan anak, orang tua perlu mencoba memberi mereka informasi sebanyak yang mereka butuhkan, meskipun topiknya adalah sesuatu yang tidak nyaman untuk orang tua. Namun perlu diperhatikan bahwa saat menyampaikan jawaban, pastikan bahwa informasi tersebut sesuai dengan usia mereka.

Selamat mencoba para orang tua dan calon orang tua hebat. Selamat berproses dan nikmati setiap prosesnya 😊

Penulis: Niken Woro Indriastuti, M.Psi., Psikolog

Picture: People photo created by pch.vector – www.freepik.com

Facebooktwitterredditpinterestlinkedinmail