Setiap orangtua pasti menginginkan anak-anaknya tumbuh dan berkembang optimal; sehat, ceria, dan cerdas. Untuk mempersiapkan masa depan anak, bunda dan ayah harus melakukannya sejak dini. Pengasuhan anak sebenarnya adalah suatu kegiatan alami yang telah dijalani manusia sejak awal adanya kehidupan. Namun di masa sekarang, tuntutan akan keahlian yang harus dikuasai oleh seseorang semakin berkembang. Sebagai orangtua, kita pun berusaha agar ananda memiliki keterampilan yang membuatnya dapat mandiri dalam kehidupan sehari-hari.
Penting diingat, tujuan utama memahami tahap perkembangan anak adalah agar kita dapat memberikan perangsangan secara berhasil guna, dengan berbagai cara dan variasi. Untuk itu, bunda dan ayah dituntut kreatif dalam menciptakan kegiatan-kegiatan yang merangsang perkembangan anak. Hindari memaksa anak melakukan kegiatan yang barangkali belum dikuasainya. Apalagi bila bunda dan ayah merasa bahwa anak lain yang seusia dengan anak sudah dapat melakukannya. Bila anak belum dapat melakukan kegiatan yang dirangsangkan atau terlihat belum tertarik, cobalah kegiatan yang sama beberapa kali dengan diberi rentang waktu.
Di dalam pembahasan mengenai aspek gerakan kasar dan gerakan halus, kita sebagai orangtua harus memahami bahwa setiap anak itu UNIK dan hasil dari perangsangan dapat berbeda antar-anak. Berikut adalah penjelasannya :
- Kemampuan gerakan kasar adalah kemampuan manusia menggerakkan bagian tubuh yang berfungsi untuk berpindah tempat, seperti merangkak, berjalan, berlari, melompat. Agar dapat berpindah tempat, manusia harus memiliki kemampuan dasar seperti duduk dan menegakkan tubuh. Tidak mungkin seseorang yang hanya mampu berbaring lalu dapat berjalan tanpa bantuan.
- Kemampuan gerakan halus melibatkan mata dan tangan untuk dapat melakukan kegiatan yang berkaitan dengan gerakan tangan. Misalnya, untuk mengambil suatu benda, menulis, menggambar, dan kegiatan lainnya yang menggunakan tangan serta kerja samanya dengan mata.
Agar perkembangan fisiknya optimal, anak memerlukan kesempatan untuk melatih kemampuannya. Anak yang memiliki kesempatan untuk merangkak secara bebas dapat mengembangkan kemampuan merangkak yang lebih baik dibandingkan anak seusianya yang hanya sesekali dibiarkan merangkak. Demikian juga ketika anak belajar menaiki dan menuruni tangga. Strategi yang paling baik adalah memberikan semangat kepada anak untuk melatih kemampuannya dengan tetap mengingat perkembangan fisik dan saraf-sarafnya.
Semoga bermanfaat
Penulis: Irfan Setiawan, S.Pd