Mengasuh Anak dengan Cinta dan Logika

Facebooktwitterredditpinterestlinkedinmail
Pict: freepik

Parents, mengasuh anak merupakan sebuah tantangan kita sebagai orang tua. Disatu sisi mengasuh anak merupakan hal yang menyenangkan, namun disisi lain juga menakutkan. Apa yang membuat seperti itu? Perlu diketahui bahwa pola pengasuhan yang kita berikan kepada anak, dari kecil hingga dewasa, akan mempengaruhi kehidupan masa depan mereka. Anak akan mencontoh gaya pengasuhan yang mereka terima dahulu kepada anak mereka kelak. Dengan demikian orang tua perlu mengetahui apa yang sebaiknya dan tidak sebaiknya dilakukan saat mengasuh anak.

Selama mengasuh, orang tua yang melibatkan diri secara langsung dalam proses pengasuhan akan melihat proses tumbuh kembang anak dari hari ke hari. Tentu ini merupakan bonus yang didapat orang tua sebagai pengasuh langsung. Akan tetapi orang tua yang terlibat aktif selama 24 jam dalam mengurus anak juga merasakan kelelahan. Melihat perilaku anak yang aktif, mengeksplorasi diri dan lingkungan, serta mencoba semua hal yang ia lihat, akan menimbulkan gejolak emosi dalam diri orang tua. Oleh karena itu sebagai orang tua perlu mengenal berbagai macam pengasuhan dan menerapkan pengasuhan yang efektif pada anak.

Tujuan akhir orang tua dalam mengasuh anak adalah membesarkan mereka agar menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab untuk siap menghadapi dunia nyata yang kejam dan tidak berperasaan. Penting untuk dipahami bahwa dalam mengasuh anak merupakan tanggung jawab dan komitmen seumur hidup orang tua. Kesalahan sedikit dalam mengasuh akan memberikan dampak pada masa depan mereka. Perlu kehati-hatian dan banyak belajar dalam proses mengasuh anak.

Mengasuh anak dengan cinta dan logika merupakan cara untuk membesarkan anak yang bertanggung jawab. Disatu sisi, orang tua dapat mencintai anak dengan cara yang sehat dan memegang kendali atas anak tanpa menggunakan kemarahan dan ancaman yang mendorong menculnya perilaku memberontak dalam diri anak. Disisi lain, anak dapat belajar bertanggung jawab dan menggunakan logika kehidupan untuk menyelesaikan permasalahan mereka. Dengan demikian anak memperoleh cara yang efektif untuk menghadapi dunia nyata.

Gaya pengasuhan yang efektif untuk membangun tanggung jawab dalam diri anak ialah gaya pengasuhan konsultan. Maksudnya bagaimana? Orang tua mengajukan pertanyaan kepada anak dan menawarkan mereka pilihan. Bukan memberi tahu anak apa yang harus dilakukan, namun menyerahkan pengambilan keputusan tersebut pada diri anak. Orang tua tetap memberikan batasan kepada anak sehingga saat remaja anak sudah terbiasa membuat keputusan secara bijak.

Sejauh mana orang tua dalam memberikan batasan kepada anak? Tetapkan batasan untuk anak berdasarkan keamanan anak dan bagaimana perilaku anak mempengaruhi orang lain. Dengan adanya batasan-batasan tersebut anak akan belajar bertanggung jawab atas tindakan mereka dan menerima konsekuensi yang wajar untuk tindakan yang kurang pantas. Kapan batasan ini dapat ditetapkan? Saat kemampuan kognitif anak sudah beralih dari pemikiran konkret ke pemikiran abstrak, yakni usia 5-7 tahun.

Parents, nikmati setiap proses selama mengasuh anak dan izinkan diri untuk tumbuh dan berkembang bersama anak ya. Tanamkan dalam diri parents bahwa setiap anak unik dengan kelebihan dan kelemahan yang ada pada dirinya. Terima serta cintai anak seutuhnya, apa adanya mereka bukan ada apanya.

Selamat berproses parents 🙂

Penulis: Niken Woro Indriastuti, M.Psi., Psikolog

Facebooktwitterredditpinterestlinkedinmail