Luapan emosi marah kerap kali terjadi pada anak bila mereka tidak bisa mendapatkan apa yang diinginkannya atau merasa tidak ada yang memahami mereka. Luapan emosi tersebut dapat terjadi dalam bentuk berupa teriakan, memukul diri sendiri atau orang lain, dan membuang atau melempar barang di sekitar. Namun sebagai pendidik dan orangtua, kita perlu memberikan pemahaman kepada anak agar dapat mengendalikan emosinya secara tepat.
Mencegah luapan emosi yang tidak terkendali pada anak bukanlah hal yang mudah, terutama bila hal ini terjadi pada anak dengan autisme. Karakteristik anak dengan autisme berbeda satu dengan yang lainnya. ada yang dapat langsung mengerti ketika diinstruksikan, ada yang sudah mampu mengendalikan emosinya, namun ada pula yang justru akan menjadi semakin marah. Oleh karena itu, berikut beberapa tips yang dapat dijadikan alternative untuk membantu mengendalikan emosi marah pada anak dengan autism:
- Cari tahu penyebabnya
Seperti yang sudah disampaikan di atas, bahwa setiap anak dengan autisme memiliki karakter yang berbeda-beda. Maka kita perlu mencari tahu terlebih dahulu penyebab dari marah yang dialami anak, agar dapat mempermudah kita untuk membantu menenangkan anak. Misalnya anak merasa kesulitan menyusun puzzle. Dengan mencari tahu penyebabnya, maka akan memudahkan kita untuk membantu anak mengendalikan emosinya. Mencari tahu penyebab dari suatu masalah yang menimpa anak juga dapat membangun rasa percaya pada diri anak bahwa ada orang lain yang dapat memahami kondisi yang sedang dialaminya, sehingga anak pun dapat lebih tenang dalam menghadapi kesulitan/masalah yang di hadapinya.
- Alihkan pada kegiatan yang lain
Ketika anak akan meluapkan emosinya karena tidak terpenuhinya keinginan yang dimaksud, maka orangtua dapat mengalihkan perhatian anak pada tugas yang lain. Misal mengajak anak bermain diluar rumah seperti bermain bola, dll untuk membantu anak meluapkan emosinya.
- Ajarkan anak untuk menenangkan diri
Melatih anak untuk dapat menangkan diri disaat merasakan gejolak emosi merupakan suatu hal yang baik untuk dilakukan. Ajarkan anak untuk dapat mengenal tanda-tanda luapan emosinya dan bagaimana cara mengatur emosinya dengan baik. Latih anak dengan menghela dan menghembuskan nafas merupakan salah satu cara sederhana yang dapat dilakukan untuk membantu anak mengelola emosinya. Hal ini juga dapat menjadi bekal bagi anak di masa depan agar dapat meregulasi emosinya secara tepat.
- Memberi waktu kepada anak
Ketika menemui anak yang sudah mulai terlihat marah, hal yang perlu dilakukan adalah diam. Berikan kesempatan pada anak untuk meluapkan emosi mereka, namun tetap dalam pengamatan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Ketika amarahnya sudah mulai reda, dekati anak dan ajak anak berbicara. Dengarkan keluh kesah yang dirasakan anak dan berikanlah nasihat kepada anak tentang emosi yang dirasakannya, seperti bagaimana cara mengendalikan emosinya, apa dampaknya bila melupakan emosi dengan melempar barang, dsb.
Semoga bermanfaat. Happy parenting
Penulis: Dicky Age Tresna, S.Pd