mitos-vs-fakta-tentang-ikatan-emosional-ibu-dan-bayi.jpg

Menstimulasi Sensory Anak Sejak Baru Dilahirkan

bayi-main-dalam-ts

Anak dapat berjalan, menggunting, bersepeda, membedakan kasar dan halus, manis dan asin, panas dan dingin, bau harus dan bau busuk, menangis saat sedih, bahkan tertawa saat merasa bahagia, tidak serta merta terjadi begitu saja. Anak mampu melakukan hal tersebut penuh dengan proses belajar dan ada stimulasi yang diberikan oleh lingkungan disekitarnya. Lalu, apa yang dapat dilakukan untuk menstimulasi kemampuan anak sejak dini hingga ia mampu melakukan hal tersebut?

  1. Untuk melatih kemampuan visualnya, sejak berumur 1 bulan anak dapat mulai diajak berinteraksi. Walaupun pada usia ini anak belum mampu mengorganisir bentuk dengan baik, tetapi ia telah dapat mengikuti gerakan orang/benda dengan samar.
  2. Untuk melatih kemampuan penciuman dan pengecapan/rasa, bayi telah memiliki kemampuan tersebut secara refleks saat lahir yang dilakukan melalui ASI. Mengisap adalah respon adaptif yang berasal dari rasa dan bau.
  3. Untuk melatih kemampuan pendengarannya, anak dapat diberikan loceng/mainan berbunyi atau diajak berinteraksi, karena anak akan merespon bunyi-bunyian tersebut walaupun belum memahami arti dari bunyi tersebut.
  4. Anak diberikan sentuhan lembut dan hangat dari orangtua/caregiver. Sensasi pada sentuhan akan memberikan reaksi refleks pada anak. Hal tersebut akan menstimulus kemampuan indera peraba anak.
  5. Melatih kekuatan otot dan sendi anak, dengan memberikan jari anda untuk digenggam oleh anak, atau ketika anak telah mampu tengkurap ia akan mencoba untuk menopang lehernya sendiri dan mengangkat kepalanya.

Jika sejak dini anak mulai diberikan stimulus-stimulus, maka akan membantu anak dalam mengembangkan kemampuannya di masa akan datang. Jangan pernah melewatkan perkembangan anak ya parents.

Happy parenting, smart parents!