Pendampingan Orang Tua dalam Aktivitas Anak

Facebooktwitterredditpinterestlinkedinmail

Mengamati bagaimana cara anak-anak belajar merupakan hal yang menarik bagi kebanyakan orang tua. Menyaksikan bagaimana anak-anak kita menemukan sesuatu yang baru setiap harinya menjadi sesuatu yang menyenangkan bagi seorang ibu atau ayah. Anak-anak bisa diibaratkan sebagai peneliti, mereka memanfaatkan lingkungan mereka sendiri untuk menemukan hal-hal baru. Anak-anak bereksperimen dengan dunianya, dan tentunya dibantu oleh orang dewasa di sekitarnya. Sesuai dengan konsep yang diajukan oleh Vygotsky, yang beranggapan bahwa anak-anak bisa mencapai hasil maksimal ketika mereka bekerja sama atau didampingi oleh seseorang yang lebih pintar dari mereka, biasanya orang tua atau orang dewasa di sekitarnya. Orang tua menanamkan perilaku dalam diri anak dengan memberikan instruksi dan bimbingan, bisa melalui kegiatan bermain dan kegiatan yang menyenangkan bagi anak-anak. Dengan begitu, anak-anak akan mempelajari hal-hal baru yang didapat dari orang tuanya. Anak juga bisa mendapatkan reward positif yang bisa menjadi motivasi untuk terus belajar, bereksplorasi, dan mencapai hasil yang optimal.

Sebagai contoh, ada seorang ibu yang mengajak bayinya berbicara. Ibu tersebut selalu tersenyum ketika bayi-nya membalas omongan ibu dengan ocehannya. Bayi senang ketika melihat ibunya tersenyum kepadanya, dan senyuman tersebut dijadikan sebagai penguatan positif, dan mendorong bayi untuk mengulangi apapun yang bisa membuat ibunya tersenyum. Dengan senyuman, tepukan di punggung, atau pelukan, seorang ibu bisa membantu anaknya belajar. Efek jangka panjangnya, anak menjadi paham bahwa ia bisa membuat orang senang dengan menunjukkan perilaku-perilaku yang menyenangkan bagi orang lain. Dalam kasus lain, ketika anak-anak sudah menginjak usia yang lebih tinggi, berikan suatu permasalahan dalam bentuk permainan, yang mana aktivitas ini menjadi media bagi anak untuk belajar. Orang tua cukup memberikan instruksi cara mengerjakan, dan menjelaskan aturan-aturan, setelah itu biarkan anak menyelesaikan permasalahannya sendiri. Untuk mendorong anak bereksplorasi, orang tua juga bisa sesekali bertanya kepada anak mengenai permainan atau permasalahan yang sedang diselesaikan oleh anak.

Inti dari tulisan ini adalah, anak-anak bisa belajar sambil bermain. Hal-hal sederhana yang mereka lakukan bisa menjadi sangat berarti di kehidupan mereka selanjutnya, dengan bantuan dan arahan dari orang dewasa di sekitarnya. Tugas kita sebagai orang tua adalah mendampingi mereka belajar, menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, menstimulasi perkembangan anak sesuai usianya, menanamkan perilaku-perilaku positif dalam diri anak, dan mengarahkan mereka untuk mencapai potensi optimal dalam diri mereka masing-masing.

Penulis : Listiyani Wahyuningsih, S.Psi

Facebooktwitterredditpinterestlinkedinmail