Zaman dahulu, banyak orang yang berkeyakinan bahwa ayah adalah pencari nafkah untuk keluarga dan ibu bertugas merawat anak-anak. Akan tetapi saat ini sudah mulai banyak penelitian yang fokus membahas pengaruh keterlibatan ayah dalam perkembangan anak. Ayah tidak hanya berperan sebagai pencari nafkah, akan tetapi juga memiliki peran untuk bekerja sama dengan ibu sebagai pengasuh dan pendidik anak. Peran ayah dan ibu sama pentingnya dalam perkembangan anak, baik dalam perkembangan fisik, kognitif, maupun sosialemosional.
Keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak tentunya bisa dimulai sejak anak masih dalam kandungan. Ayah bisa menjadi support system untuk ibu yang sedang hamil, baik dukungan dalam bentuk fisik, emosi, dan finansial. Sejak anak masih bayi, anak bisa membangun kelekatan dengan ayah sebagaimana membangun kelekatan dengan ibu. Contoh kegiatan yang bisa dilakukan ayah adalah memberikan dukungan kepada ibu saat memberikan ASI atau mengikuti program kesehatan, merespon tangisan bayi, mengganti popok, memeluk dan menggendongnya, serta mengajak bermain. Tindakan-tindakan tersebut secara tidak langsung akan mempererat hubungan ayah-anak, berdampak positif terhadap kepercayaan diri anak, dan berpengaruh terhadap perilaku anak di kemudian hari. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak sejak bayi cenderung menurunkan resiko munculnya gejala kesehatan mental pada anak saat mereka menginjak usia 9 tahun.
Saat anak memasuki masa usia dini, ayah diharapkan untuk mulai memberikan apresiasi kepada anak, memberikan perlindungan dan kenyamanan saat emosi anak sedang tidak stabil, dan merespon perilaku kurang baik anak dengan sikap yang tenang. Hal tersebut berpotensi untuk menurunkan kemunculan perilaku agresif pada anak. Anak juga akan belajar mengenai aturan dan kedisiplinan, dimana ayah cenderung lebih mudah dalam mengenalkan aturan pada anak dengan sikap maskulinnya.
Saat anak memasuki masa remaja, ayah bisa memposisikan diri sebagai teman dan menjadi tempat anak untuk bercerita. Hal tersebut akan memunculkan kenyamanan dalam diri anak saat bersama ayah, sehingga saat beranjak dewasa nanti ia tidak akan merasa canggung dan ragu untuk menceritakan masalahnya. Keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak saat remaja juga akan berdampak positif pada perilaku dan performa belajar anak di sekolah. Selain itu, keterlibatan ayah bisa meminimalisir perilaku beresiko (misal : pergaulan bebas atau pemakaian obat-obatan terlarang) serta memperkecil kemungkinan anak memiliki masalah psikologis.
Peran ayah sangat dibutuhkan dalam tumbuh kembang anak, sejak sebelum lahir hingga anak dewasa. Oleh karena itu, ayah dan ibu perlu bekerja sama membesarkan anak sehingga anak bisa lebih bahagia jika mendapatkan kesempatan menerima cinta kasih dari keduanya.
Penulis: Listiyani Wahyuningsih, M.Psi., Psikolog
Picture: <a href=’https://www.freepik.com/photos/people’>People photo created by freepic.diller – www.freepik.com</a>