
Semenjak adanya wabah virus corona COVID-19 di Indonesia, pemerintah meminta masyarakat untuk bekerja, belajar dan beribadah di rumah dalam beberapa pekan ke depan. Melakukan semua aktivitas dari rumah, termasuk belajar bukanlah hal yang mudah, terlebih untuk anak. Banyaknya rencana yang dibatalkan, ditunda atau kegiatan yang diganti bentuknya menjadi online memang cukup membutuhkan adaptasi. Tidak jarang anak menjadi cranky atau bosan. Tapi tidak perlu cemas berlebihan karena semua dilakukan demi kebaikan bersama. Ada banyak cara yang bisa orangtua lakukan bersama anak agar masa belajar di rumah jadi sesuatu yang baru dan menyenangkan, yaitu:
1.Membuat jadwal kegiatan harian
Meski sekolah diliburkan bukan berarti anak dibebaskan untuk melakukan apa saja. Tetap ada aturan yang harus dijalani seperti bangun pagi untuk menyiapkan kebutuhan online learning, istirahat dan melakukan aktivitas produktif lainnya. Oleh karena itu membuat jadwal kegiatan harian sangat penting agar orangtua dan anak tidak merasa bingung dan kewalahan dalam menjalankan aktivitas. Buat jadwal mengenai apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan pada waktu tertentu. Misalnya membuat batasan waktu untuk bermain gadget, menonton TV serta membuat batasan waktu untuk melakukan pekerjaan rumah. Dengan membuat jadwal kegiatan harian ini akan sangat membantu orangtua dan anak lebih fokus dan produktif sehingga semua aktivitas dapat berjalan dengan efektif
2. Bermain dengan printable atau tanpa printable
Saat ini banyak sekali website yang menyediakan permainan dan lembar kerja untuk anak secara gratis. Hal ini sangat menguntungkan dan mempermudah orangtua untuk menyediakan keperluan bermain anak. Orangtua hanya perlu mengunduh dan print lalu semua selesai (printable). Namun hal ini akan menjadi kendala bagi orangtua yang tidak memiliki printer atau sulit untuk menggunakan printer. Jika ditelusuri lagi, masih banyak lho permainan yang tidak harus menggunakan printable. Orangtua dan anak bisa bermain menggunakan benda yang ada di rumah atau membuat permainan sendiri. Seperti menggunakan playdoh/plastisin, lego, cat air, kardus, kertas warna, dan bahan-bahan lainnya. Di saat seperti ini, kreativitas orangtua dan anak juga diperlukan agar tidak terus bergantung dengan media elektronik. Selain melatih kreativitas, hal ini tentu akan menjadi momen quality time juga mempererat hubungan orangtua dan anak
3. Memasak makanan bersama
Selain membuat media bermain sendiri, memasak makanan favorit atau menu makanan baru. Orangtua dan anak bisa berbagi peran dalam memasak. Misalnya anak membantu orangtua menyiapkan piring, mengaduk adonan atau peran yang bisa dilakukan oleh anak secara mandiri. Kedekatan yang ditimbulkan karena kerjasama seperti ini dapat mengurangi konflik dan mempererat keintiman antara masing-masing anggota keluarga
4. Ikut kelas belajar online
Aplikasi belajar online kini menjadi pilihan bagi orang tua agar anaknya dapat mengikuti proses belajar-mengajar atau pun sekadar mengisi waktu luang. Berdasarkan penelusuran katadata.co.id, terdapat beragam layanan gratis yang disediakan startup pendidikan dan perusahaan teknologi di Indonesia, dari mulai sekelompok fitur untuk guru/sekolah membuat “kelas online”, program belajar mandiri, hingga program live-teaching layaknya sekolah harian. Beberapa diantaranya adalah Ruangguru, Zenius, Quipper School, Sekolahmu dan Kelas Pintar. Kemudian ada Google: Google Suite for Education dan Microsoft: Office 365 for Education yang menyediakan fitur-fitur untuk membantu siswa dan guru melakukan aktivitas belajar-mengajar seperti Ms. Word, Excel, PowerPoint, OneNote, Microsoft Teams, plus alat ruang kelas lainnya. Dengan layanan ini, guru dan murid bisa menciptakan ruang kelas yang terus terkoneksi secara online. Sungguh praktis, bukan?
5. Membaca buku
Di sisi lain, melakukan semua aktivitas dari rumah seharusnya membuat waktu luang menjadi lebih banyak karena tidak akan merasakan lama di jalan karena macet atau mempersiapkan keperluan untuk bepergian. Oleh karena itu bagi yang memilik buku-buku yang belum sempat dibaca, ini lah saatnya. Baca lah buku cerita bersama anak dan jadikan ini sebagai salah satu aktivitas belajar bersama. Jika biasanya kurang ada waktu untuk membacakan cerita sebelum anak tidur, kesempatan ini bisa dimanfaatkan dan perlu dibiasakan agar terbiasa melakukannya di hari-hari berikutnya.
(Penulis: Amelia Ajrina, S.Psi)